Brand.com vs Marketplace

November 30, 2022
Brand.com vs Marketplace
Perbedaan BRAND.COM VS MARKETPLACE
  1. Cost & Revenue
  2. Jangkauan Pelanggan
  3. Branding dan Online campaign
  4. Data, Analytics, dan User Database

Dua metode yang paling umum digunakan untuk berjualan online adalah Brand.com (situs web) yang dikelola sendiri dan marketplace seperti Lazada, Shopee, Tokopedia, dsb. Masing-masing memiliki proposisi nilai unik sesuai kebutuhan Brand. Dalam artikel ini, kami membandingkan dan memberikan pro dan kontra penjualan melalui brand.com vs marketplace untuk membantu Anda membuat keputusan yang tepat.

1. Brand.com vs Marketplace: Cost & Revenue

Untuk meningkatkan profit dalam Brand Online Anda, menentukan platform mana yang akan digunakan merupakan faktor yang penting. Memanfaatkan marketplace akan jauh lebih murah daripada membangun situs brand.com. Ini karena Brand dapat memanfaatkan infrastruktur yang dimiliki marketplace tanpa membangun situs dari awal. Namun, karena produk ditampilkan secara terbatas di samping produk pesaing yang serupa, pelanggan di marketplace biasanya sangat sensitif dengan harga akan memilih produk dengan harga termurah. Namun, Brand dikenakan biaya transaksi yang terbilang cukup besar dari setiap transaksinya (kisarannya 2.5% - 15%). 

Di sisi lain, memulai brand.com berarti mengeluarkan biaya penyiapan awal yang lebih tinggi. Ini berarti Brand harus mengeluarkan biaya untuk membangun operasi dan infrastruktur logistik mereka. Ini termasuk mengintegrasikan berbagai channel penjualan, menyiapkan channel distribusi, dan menghubungkan dengan payment gateway. 

Terlepas dari biaya awal yang lebih tinggi, Brand juga dapat memperoleh pengembalian yang lebih tinggi dengan cepat dan dapat mengontrol harga mereka dengan biaya transaksi yang jauh lebih kecil (0 - 2%) setiap transaksinya. 

Platform SHOPLINE Indonesia membantu Brand memulai brand.com mereka dengan hemat biaya berbasis berlangganan. Brand dapat memulai brand.com mereka dengan fitur sesuai kebutuhannya dan kebutuhan pelanggan.

2. Brand.com vs Marketplace: Jangkauan pelanggan

Mendapatkan perhatian pelanggan adalah salah satu prioritas bagi Brand yang ingin memulai kehadiran online mereka. 

Saat menggunakan marketplace, Brand dapat memanfaatkan besarnya pelanggan di marketplace. Namun Brand hanya akan terpapar pada sebagian kecil dari pelanggan marketplace karena adanya persaingan yang ketat. Untuk mengatasi persaingan ini secara langsung, Brand harus melakukan diferensiasi secara agresif dalam hal harga dan kualitas. 

Brand yang memiliki brand.com perlu menginvestasikan waktu dan sumber daya untuk mengarahkan pelanggan ke e-commerce website mereka. Oleh karena itu, Brand perlu meningkatkan brand awareness mereka dengan mengembangkan strategi marketing. Salah satu saran dan cara ampuh, Brand perlu menggunakan Iklan berbayar di platform media sosial, website lain, dan search engine. Selain itu, Brand harus mengoptimalkan search engine dengan menggunakan keywords dan format yang tepat untuk memastikan iklan muncul saat orang mencari barang untuk dibeli. 

3. Brand.com vs Marketplace: Branding dan Online campaign

Di tengah ekspektasi pelanggan yang meningkat, Brand semakin ingin menyesuaikan kehadiran online mereka untuk memelihara brand identity mereka dan meningkatkan brand recall. 

Dengan menggunakan marketplace, membatasi Brand dalam menyesuaikan customer experience dan membangun brand image mereka. Brand hanya dapat mengubah aspek terbatas di halaman tokonya seperti header, logo, spanduk, dan rekomendasi produk yang dipilih. Selain itu, Brand bisa memaksimalkan penjualan di marketplace dengan iklan yang berbayar tapi bersaing dengan brand-brand yang sudah besar dan Brand harus mengikuti jadwal campaign yang sudah ditentukan oleh marketplace

Sedangkan, dengan menggunakan brand.com, Brand diberikan lebih banyak kebebasan dan fleksibilitas untuk mengontrol brand.com mereka dengan menyesuaikan kebutuhan pelanggan mereka. Brand dapat merencanakan navigasi dan konten di brand.com mereka agar sesuai dengan kebutuhan Brand masing-masing. Warna, font, dan visual situs brand.com juga dapat di sesuaikan agar sesuai dengan identitas Brand. Selain itu, Brand dengan biaya yang lebih rendah bisa membuat iklan sesuai kemauan mereka, kapanpun dan dimanapun. Dengan cara ini, bisnis dapat menyusun strategi dan mengoptimalkan seluruh pengalaman penjelajahan brand.com mereka. 

Platform SHOPLINE Indonesia memungkinkan Brand untuk memilih dari 30 tema siap pakai untuk memulai brand.com mereka. Brand kemudian bisa menggunakan brand.com yang dapat disesuaikan dari segi gambar, font, memilih warna, dan menambahkan konten. 

4. Brand.com vs Marketplace: Data, Analytics, dan User Database 

Analytics menjadi hal penting bagi Brand untuk membuat keputusan yang lebih baik. Ketika Brand menggunakan marketplace, mereka diberikan visibilitas terbatas pada etalase Toko. Brand bisa mendapatkan informasi seperti metrik penjualan yang dapat mereka gunakan untuk mengetahui produk mana yang berkinerja dengan baik.

Dengan mempunyai Brand.com, Brand dapat memiliki data detail pelanggan (User Database). Ini berarti, Brand dapat memperoleh wawasan yang lebih detail untuk memahami trend seperti penjualan, jumlah pesanan, dan pengeluaran unit pelanggan. Selain itu, Brand juga dapat memperoleh bagaimana pelanggan berinteraksi dan navigasi Toko Online. 

Dengan SHOPLINE Indonesia membantu Brand dapat mendapatkan data yang berharga tentang pelanggan dengan laporan yang detail dan menguraikan keseluruhan traffic dari brand.com, produk individual, serta perjalanan navigasi pelanggan dalam website. Dengan Brand.com, Brand menggunakan marketing fokus pada customer-targeted dan membangun brand loyalty sehingga dapat meningkatkan penjualan dengan pesat.

Perbedaan brand.com dengan marketplaceInstagram @shoplineapp.id

Jadi Mana yang cocok untuk Brand Anda, Brand.com atau Marketplace

Brand.com cocok untuk Brand yang ingin menciptakan brand image yang kuat, membangun hubungan dengan pelanggan secara jangka panjang, dan menyesuaikan pengalaman pelanggan mereka. Di sisi lain, marketplace mengisi celah sebagai sumber pendapatan tambahan yang efektif tanpa perlu menginvestasikan banyak waktu dan tenaga. 

Secara keseluruhan, Brand.com mengalahkan Marketplace terutama untuk Brand yang ingin berkembang dalam jangka panjang. Brand.com memberikan Anda kebebasan untuk mengontrol seluruh perjalanan omnichannel Anda dengan canggih. Seiring berkembangnya Brand Anda, Platform SHOPLINE Indonesia juga menyediakan integrasi mendalam dengan pasar seperti Lazada, Shopee, dan Tokopedia, sehingga Anda bahkan dapat menggunakan pendekatan Hybrid untuk strategi e-commerce Anda.

Ingin memulai strategi omni channel Brand Anda? Kami sangat menyarankan menggunakan SHOPLINE Indonesia untuk memulai. Mudah digunakan, cocok untuk pemula, dengan harga yang terjangkau. Daftar coba gratis buat e-commerce website selama 14 hari untuk memulai!